Sabtu, 11 Mei 2013

Story About Badminton

*Kemenangan Dramatis Indonesia saat Sudirman Cup 1989 di Jakarta

Apa yang membuat seseorang mempunyai mental juara?
Kenapa seseorang ingin melakukan semua
pengorbanan yang berat? Kenapa? Darimana awal
datangnya?
Pembentukannya yang keras membuatnya jadi
punya mental juara, fisik yang prima, dan juga daya
juang yang heroik, bahkan sejak masih di usia sangat
muda. Salahsatu bukti kebesaran Susi Susanti adalah
kegemparan yang terjadi di Piala Sudirman, Mei 1989
di Istora Senayan...

Banyak orang yang mungkin sulit percaya hal itu bisa
terjadi. Dan mungkin ini adalah salahsatu peristiwa
paling menakjubkan sepanjang sejarah sport dunia.
Sudirman Cup adalah piala beregu seperti Thomas dan
Uber Cup, tapi campuran, laki-laki dan perempuan. Di
final Indonesia berhadapan dengan Korea, yang baru
saja berhasil mempermalukan raksasa China. Stadion
Istora Senayan dipenuhi ribuan pendukung fanatik
Indonesia yang mengibarkan-ngi­barkan bendera kecil
Merah Putih.

Awal yang kurang beruntung bagi tim Indonesia.
Malam itu, di dua partai pertama, Indonesia langsung
tertinggal 0-2. Pasangan Eddy Hartono / Gunawan
dalam pertempuran yang sengit dikalahkan ganda
legendaris Korea, Park Joo Bong / Kim Mon Soo 9-15
15-8 13-15. Verawaty Fajrin / Yanti Kusmiati
ditaklukan Hwang Hye Young / Chung Myung Hee
dua set langsung, 12-15 6-15. Satu partai lagi buat
Korea, dan semuanya akan berakhir. Para penonton
Indonesia sudah hampir kehilangan harapan.
Di partai ketiga yang menentukan, turun bertanding
pemain muda cemerlang, Susi Susanti, umurnya baru
18 tahun. Dia akan melawan Lee Young Suk. Masih
begitu muda, tapi nasib Indonesia sudah ada di
pundaknya.
Sayang, set pertama Susi dikalahkan dengan angka
tipis 10-12. Dan di set kedua, para pendukung
Indonesia sudah putus harapan. Susi tertinggal jauh,
dari 0-1, 0-5, 0-7, sampai akhirnya 2-10.
Hanya tinggal 1 angka lagi. Semua penonton sudah
tertunduk lesu, kita sudah kalah. Beberapa penonton
terlihat sudah mulai meninggalkan tempat duduknya.
Tapi sesuatu terjadi.

Susi tidak menyerah, dia tidak mengendurkan
semangatnya sedikitpun. Malah walaupun ini akan jadi
satu angka yang terakhir, justru dia akan bertempur
habis-habisan. Pemain Korea itu tidak akan menang
dengan seenaknya. Walau hanya 1 angka, Susi akan
menunjukkan pada dunia bahwa dia tidak pernah
menyerah begitu saja. Dan pelan-pelan, angka Susi
bertambah. Satu poin, demi satu poin. Penonton
terheran-heran,­ apa yang terjadi?
Tapi angkanya terus saja bertambah, dan penonton
mulai bangkit lagi harapannya dan bertepuk tangan.
Perlahan-lahan muncul rasa bangga di hati mereka
melihat perjuangan Susi Susanti. Mereka tahu, bahwa
walaupun kalah, Susi akan menjadi juara di hati
mereka, pahlawan mereka yang tidak pernah
menyerah, demi Indonesia.
Tapi angka Susi Susanti terus bertambah, malah
makin mendekati angka Lee Young Suk. Pemain
Korea itu mulai terlihat gugup, dan penonton
Indonesia makin terbakar semangatnya. Apakah
mungkin kali ini Susi akan menang?
Dan akhirnya keajaiban pun terjadi! Susi memperkecil
ketinggalan angkanya sampai akhirnya dia
menyamakan kedudukan, 10-10! Dari 2-10, jadi 10-10!
Benar-benar sebuah daya juang yang tiada
bandingannya.
Sekarang sudah tidak ada lagi yang mampu
menghentikannya­. Lee sudah jatuh mentalnya. Dia
mungkin juga tidak habis pikir apa yang terjadi.
Dengan serang-serangan­ yang mematikan Susi
akhirnya menyudahi pertarungan dramatis itu, 12-10.
Dan di set ketiga, daya juang Lee sudah lenyap. Susi
membantai Lee tanpa ampun 11-0, tanpa perlawanan.
Ada cerita mengatakan bahwa pimpinan pelatih Korea
kalap dan frustasi sampai dia kehilangan akal,
menyumpah-nyump­ahi Lee Young Suk bahkan
memukulnya di depan banyak orang.

Setelah pertarungan ini, seluruh tim Korea kolaps. Tim
Indonesia sudah benar-benar diatas angin. Edy
Kurniawan menang telak dari Han Kok-Sung 15-4 dan
15-3. Ganda campuran Eddy Hartono / Verawaty
menghabisi Park Joo Bong / Chung Myung Hee 18-13
dan 15-3. Indonesia berjaya. Kita menang!
Anda bayangkan Korea yang sekarang negerinya
sangat maju, bisa dihancurkan semangatnya oleh para
pemain bulutangkis Indonesia.





**
DETIK-DETIK TAUFIK HDAYAT MENUJU EMAS OLIMPIADE ATHENA 2004

Taufik Hidayat,, Yahh siapa yg tak kenal pebulutangkis yg satu ini, namanya santer di kala ia menjadi juara Olimpiade athena pada tahun 2004 dengan umurnya yg masih belia 23 tahun. Perjalanan Taufik Hidayat menuju Final setelah di putaran pertama berhasil mengalahkan Hidetaka Yamada (japan), mengalahkan Chong Hann Wong (Malaysia) kemudian mengalahkan rival abadinya Peter Gade yg berasal dari Denmark di babak perempat final dengan straight set lalu di semifinal Taufik kembali di hadapkan dengan Boonsak Ponsana dari Thailand tak ada kesulitan yg berarti bagi Taufik mengalahkan pemain yg satu ini, Taufik menang & berhasil melaju ke Final bertemu dengan Shon Seong Mo dari korea yg mana di babak semifinal berhasil mengalahkan Soni Dwi Kuncoro. Pertandingan yg dipimpin wasit Hakan Fosto dari Swedia berlangsung seru.1 demi 1 angka di raih Taufik hingga leading meninggalkan lawannya 9-3. Lalu smash silang dari Taufik tak mampu di kembalikan oleh Shon & point bertambah untuk Taufik 10-3. pertandinan berlangsung seru di saat ke dua pemain beradu bola net bola pengembalian Shon tanggung, tanpa ampun Taufik pun melakukan smaaaassshh tepat di depan net & membuat lawannya tak berdaya yg hanya pasrah melihat shuttlekock jatuh ke bidang permainannya. Pertandingan berlangsung seru dengan wajah yg optimis & bersemangat sesekali Tuafik menyeka keringatnya menggunakan lengsan bajunya, tampak para penonton yg hadir sorak sorai di kala angka Taufik Hidayat pada point 13-7. Diangka 13-7 Taufik meminta pergantian kock pertandingan kembali di mulai lalu bola Shon keluar. Lagi tampak begitu jelas raut wajah yg penuh optimis kemenangan terpancar dari taufik Hidayat dengan berlari kecil kebelakang lapangan denggan membawa kock. Serve pendek dilakukan oleh Taufik & Shon mengembalikan dengan back hand tanggung tanpa ampun Taufik pun melakukan Smaaaaaaaaasshhh masuk & Gammeeeeeeeee 15-7. Taufik pun menggempalkan tangannya ke atas seraya meneteskan air mata bahagia, lalu sang pelatih Mulyo Handoyo menghampiri & memeluk Taufik Hidayat perasaan haru & suka cita membaur menjadi 1 sungguh kemenangan yg sangat istimewa. Lalu Taufik bersalaman dengan Shon Seung Mo seraya melambaikan raket ke arah penonton. Lalu Taufik berlari menghampiri penonton, tampak di baris paling depan Bapak Agum Gumelar memeluknya & sang pelatih pun menyematkan sang pusaka Merah Putih ke pundak Taufik. Taufik menuju podium dengan penuh haru & tetesan airmata di mana kala itu Taufik berada di unggulan 7 mampu keluar menjadi sang juara. Bendera Merah Putih dengan gagah di kerek ke atas seraya di kumandangkannya lagu Indonesia Raya.Betapa bangga nya kita kala itu tampak begitu megah & gagah 2 bendera merah putih di kerek ke atas dimana Soni Dwi Kuncoro berhasil menyumbangkan medali perunggu setelah mengalahkan Boonsak Ponsanna.







***
Hendra Setiawan
Incar Gelar Bergengsi
Incar Gelar Bergengsi 
 
KORAN JAKARTA/BRAM SELO AGUNG
Telah banyak mengecap banyak gelar, puncaknya ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido, Hendra Setiawan belum puas. Dia masih berambisi merebut banyak gelar lagi meski harus bertukar pasangan, dengan rekan barunya, Mohammad Ahsan. Hasilnya tak sia-sia. Hendra berduet dengan Ahsan berhasil mempersembahkan gelar pertama untuk Indonesia di ajang Super Series, yakni di Malaysia Terbuka Super Series 2013.

"Kemenangan ini menambah percaya diri dan saya ingin berbuat lebih banyak. Dengan dipasangkan dengan Ahsan membuat saya semakin yakin," kata Hendra saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (22/1). Pertemuan Hendra dengan Ahsan berawal di kualifikasi Piala Th omas. Dia dipasangkan dengan Ahsan.

Itulah kali Hendra dipasangkan, tapi untuk sesaat karena dia gagal meneruskan perjuangan di Piala Thomas karena sakit. Berduet dengan Ahsan bukan hal mudah. Pria kelahiran Pemalang itu melalui jalan berliku ketika memutuskan kembali ke pelatnas Cipayung, markas para pebulu tangkis nasional.

Dia kembali harus mengikuti berbagai aturan dan porsi latihan ketat yang telah disusun pelatih. Namun semua itu diterimanya dengan lapang dada. Hendra kemudian mulai dipasangkan dengan Ahsan pada Agustus 2012 tepatnya seusai Olimpiade London karena pasangan Ahsan sebelumnya, Bona Septano, dianggap tidak berkembang.

Debut mereka dimulai pada Denmark Super Series, berlanjut ke Hong Kong, dan Prancis Super Series. "Saya senang dengan hasil yang dicapai. Tidak saya jadikan beban. Justru semakin memotivasi saya agar menjadi Juara di All England Maret nanti," kata Hendra yakin. Senioritas yang dimiliki Hendra membuatnya lebih berperan sebagai kakak untuk Ahsan.

"Sebagai yang lebih senior saya mengingatkan Ahsan agar lebih fokus di lapangan. Karena dia masih muda saya merasa beruntung, tenaganya masih penuh, sehingga kami lebih mengandalkan serangan," terang dia. Di luar lapangan Hendra bersama Ahsan kerap kali makan bersama.

"Tapi, itu dilakukan saat turnamen saja karena sehari-hari saya sudah berkeluarga. Di pelatnas juga kami sekamar berdua, jadi bisa sering ngobrol," ungkap dia. Ke depan, suami dari Andiani Arief yang menikah pada 9 Oktober 2011 lalu ini menyadari persaingan di ganda putra kian ketat. "Tapi, nama-namanya masih seputar itu-itu saja, jadi saya optimis bisa menghadapi semua dan mendapat hasil maksimal," jelas dia.

Gagal di Olimpiade
Kembali ke pelatnas menjadi berkah tersendiri untuk Hendra. Maklum, saat memilih independen dia harus bekerja keras. Bersama mantan rekannya, Kido, dan sejumlah pemain lain harus pontang-panting mencari sponsor dan mengatur keperluan turnamen. "Mulai dari pendaftaran, penginapan, hingga menyiapkan makanan harus saya siapkan sendiri. Latihan juga tidak terlalu rutin, minimal dua minggu sekali," kenang Hendra.

Menilik kisah ke belakang, saat Hendra memutuskan mundur dari pelatnas pada awal 2010 semua karena solidaritas. Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) dianggap tidak mengakomodasi keinginan rekannya. "Waktu itu, Kido sempat didiagnosis mengidap hipertensi (darah tinggi) dan PBSI waktu itu tidak mau menanggung akibat jika Kido terpaksa bermain dengan kondisi seperti itu karena merupakan tanggung jawab pemain. Kemudian saya memutuskan mengikuti Kido karena sulit untuk mencari pasangan baru," kenang Hendra.

Ketika terakhir masih bersama Kido, Hendra berpeluang mengulang sukses di Olimpiade London 2012 ketika peringkatnya terus menanjak dan dilatih Sigit Pamungkas. Sayangnya, karena banyak kendala dari rekannya, Kido, hingga mereka gagal masuk ke peringkat delapan besar dunia.

"Sebenarnya saya kecewa, tapi mau bagaimana lagi kondisinya sudah seperti itu. Akhirnya saya memilih kembali ke pelatnas," terang putra pasangan Ferry Yugianto dan Kartika Christyaningrum tersebut. "Saya sudah pikirkan baik-baik keputusan untuk menerima permintaan baru. Saya ingin mencoba tantangan baru. Apalagi belum ada pebulu tangkis yang Juara Olimpiade dua kali," ujar Hendra ketika memutuskan keluar dari pelatnas. delia mustikasari/S-2

BIODATA
Nama:
Hendra Setiawan
Agama:
Kristen
Tempat, tanggal lahir:
Pemalang, Jawa Tengah,
25 September 1984
Hobi:
Musik
Ayah:
Ferry Yugianto
Ibu:
Kartika Christyaningrum
Istri:
Sandiani Arief

Kamis, 31 Januari 2013

Manfaat bermain Bulutangkis untuk Kesehatan

Bulutangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam. Berikut fakta menarik mengenai bulutangkis. Menurut Ian Wright bermain bulutangkis selama 30 menit = berjalan sejauh 5 Km, dan dalam 30 menit itu pula banyak sekali kalori yang terbakar, Tapi yang pasti bermain bulutangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya


Sama seperti olahraga kardio, Bulutangkis meningkatkan denyut jantung, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung. Berdasarkan penelitian, Bulutangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak, Bulutangkis sangat membutuhkan konsentrasi, ketepatan, koordinasi mata & tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak

Ping Pong dan bulutangkis olahraga terbaik untuk otak, Olahraga tidak hanya bermanfaat menjaga kebugaran fisik saja tetapi juga bisa memperbaiki fungsi otak. Gerakan bulutangkis yg cenderung cepat dan konstan memberikan efek aerobik, yg umumnya berhubungan dgn fungsi kognitif (kecerdasan),
Efek pemeliharaan fungsi kognitif adalah resiko terkena pikun akan berkurang

Jenis olahraga yang bagus untuk otak adalah :
1. Ping-pong
2. Badminton
3. Taekwondo
4. Dayung
5. Kano 

Rabu, 26 Desember 2012

Prestasi Setiap Tahun

 GELAR TAHUN 2012

1. Iran Fajr International Challenge 2012 (international challenge) :
~Juara Ganda Putra : Gideon Markus Fernadi/Agripina Prima Rahmanto Putra

2. YONEX German Open GPG 2012 (Grand prix gold) :
~Runner up Tunggal Putra : Simon Santoso

3. Ciputra Hanoi Vietnam International challenge 2012 (international challenge) :
~Juara Ganda Putra : Ricky Karanda Suwardi/Muhammad Ulinnuha
~Runner up Ganda Putra : Gideon Markus Fernadi/Agripina Prima Rahmanto Putra
~Juara Ganda Putri : Pia Zebadiah Bernadeth/Rizky Amelia
~Juara Ganda Campuran : Hafiz Faizal/Pia Zebadiah Bernadeth
~Runner up Tunggal Putra : Wisnu Yuli Prasetyo

4. All England badminton championships 2012 (super series primer) :
~Juara Ganda Campuran : Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

5. Swiss Open 2012 (Grand prix gold)
~Juara Ganda Campuran : Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

6. Banuinvest International 2012 (International series) :
~Juara Ganda Campuran : Melati Daeva Oktaviani/Edi Subaktiar
~Runner up Ganda Putra : Arya Maulana Aldiartama/ Edi Subaktiar

7. Axiata cup (invitational) :
~Juara beregu putra : Indonesia Garuda
~Runner up beregu putra : Indonesia Rajawali

8. Australian Gp Gold 2012 (Grand prix gold)
~Juara Ganda Putra : Markis Kido/Hendra Setiawan

9. Osaka International Challange 2012 (International Challange) :
~Juara Ganda Campuran : Riky Widianto/Puspita Richi Dili
~Runner up Ganda Putra : Gideon Markus Fernadi /Agripinna Prima Rahmanto Putra

10. India open superseries 2012 (super series) :
~Juara Ganda Campuran : Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir

11. Malaysia open GP Gold 2012 (Grand prix gold) :
~Runner up Tunggal Putra : Sony Dwi Kuncoro
~Runner up Ganda Campuran : Fadillah Irfan/Anggraini Weni

12. Thailand Open GP Gold 2012 (Grand Prix Gold)
~Juara Tunggal Putra : Sony Dwi Kuncoro

13. Indonesia Open Super series Primer 2012 (super series primer) :
~Juara Tunggal Putra : Simon Santoso
~Runner up Ganda Campuran : Tontowi Ahmad /Liliyana Natsir

14. Singapore open super series 2012 (super series) :
~Juara Ganda Putra : Markis Kido/Hendra Setiawan

15. SOTX Auckland International (International series) :
~Juara Ganda Putri : Nurvita Hanadia Keshya/Devi Tika Permatasari

16. Li-Ning Sunlight Victorian International (international series) :
~Juara Ganda Putra : Rangga Yave Rianto/Kusdianto Seiko Wahyu
~Juara Ganda Putri : Nurvita Hanadia Keshya/Devi Tika Permatasari
~Juara Ganda Campuran : Andhika Anhar/Nurvita Hanadia Keshya

17. Juara Indonesia International Challenge (International challenge) :
~Juara Tunggal Putra : Alamsyah Yunus
~Juara Tunggal Putri : Desi Hera
~Juara Ganda Putri : Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia
~Juara Ganda Putra : Ricky Karanda/Muhamad Ulinnuha

18. Yonex Sunrise Vietnam Open GP (Grandprix) :
~Juara Ganda Campuran : Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth
~Juara Ganda Putri : Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta
~Runner up Tunggal Putri : Lindaweni Fanetri
~Runner up Ganda Putra : Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan

19. YONEX Open Japan 2012 (Superseries) :
~Runner up Ganda Campuran : M. Rijal/Liliyana Natsir

20. Indonesia Open Grandprix Gold 2012 (Grandprix gold) :
~Juara Tunggal Putra : Sonny Dwi Kuncoro
~Runner up Tunggal Putra : Dionysius Hayom Rumbaka
~Runner up Tunggal Putri : Yeni Asmarani
~Juara Ganda Campuran : Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir
~Runner up Ganda Campuran : M.Rijal/Debby Susanto

21. YONEX Chinese Taipei Open 2012 (Grandprix gold) :
~Juara Ganda Putri : Pia Zebadiah Bernadeth/Rizky Amelia
~Runner up Ganda Putri : Della Destiara/Suci Andini Rizky
~Juara Ganda Campuran : M.Rijal/Debby Susanto
~Runner up Tunggal Putri : Lindaweni Fanetri
~Runner up Ganda Putra : Angga Pratama/Ryan Agung Saputro

22. YONEX Dutch Open (Grandprix) :
~Juara Ganda Putra : Alvent Yulianto/Markis Kido

23. YONEX Denmark Open 2012 (Superseries)
~Runner up Ganda Campuran : Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir

24. WORLD JUNIOR CHAMPIONSHIP
~Juara Ganda Campuran : Edi Subaktiar/Melati Daeva
~Runner up Ganda Campuran : Alfian Eko/Shela Devi

25. Macau Open Badminton Championships 2012
~Juara Ganda Campuran : Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir
~Runner up Ganda Campuran : M.Rijal /Debby Susanto


26. Korea Open Grandprix Gold 2012 (Grandprix gold)
~Runner up Tunggal Putri : Aprillia Yuswandari

27. India International Challenge 2012
~Juara Ganda Campuran : Irfan Fadhila/Weni Anggraini
~Runner up Ganda Campuran : Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja
~Runner up Tunggal Putri : Febby Angguni

28. Syed Modi India Grand Prix Gold 2012 (Grandprix gold)
~Juara Tunggal Putri : Lindaweni Fanetri
~Juara Ganda Campuran : Frans Kurniawan/Shendy Puspa Irawati
~Runner up Ganda Putri : Komala Dewi/Jenna Gozali

Senin, 19 November 2012

Manfaat Bulutangkis

Sebuah fakta menunjukkan bahwa orang-orang yang banyak melakukan olahraga bulutangkis ternyata memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh. Apa saja manfaat dari bermain bulutangkis? Berikut 8 manfaat bermain yang dapat Anda peroleh dengan rutin bermain bulutangkis :

1. Sebagai Obat Panjang Umur Anda mau panjang umur? Faktanya, berdasarkan penelitian diketahui bahwa dengan bermain bulutangkis setiap hari minimal 30 menit secara teratur dapat menurunkan resiko kematian sekitar 23 persen dan meningkatkan panjang umur minimal 2 tahun ditahun-tahun berikutnya.

2. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat Dengan berolahraga bulutangkis secara teratur dapat mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Bermain bulutangkis secara teratur meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sekaligus mengurangi kadar kolesterol buruk (LDL).
Kolesterol buruk mengurangi ukuran pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.

3. Sebagai Obat Hipertensi Bermain bulutangkis secara rutin mempu meningkatkan kondisi tubuh sehingga denyut jantung basal menurun beberapa denyut per menit dan tekanan darah berkurang. Kedua efek ini membantu kita dalam menekan hipertensi. Hal dapat membantu kita dalam menangkal hipertensi tanpa obat-obatan.

4. Perlindungan Dari Penyakit Jantung Dengan bermain bulutangkis secara rutin dapat mencegah kita dari penyakit jantung, terutama serangan jantung. Kondisi bermain bulutangkis, selain mencegah kita dari hipertensi juga dapat memperkuat otot jantung dan menjaga pembuluh darah dari penyumbatan. Bahkan orang-orang sedang mengalami sakit jantung bisa mendapatkan menfaat dengan bermain bulut tangkis pada tingkat daya tahan tubuh mereka dan berdasarkan saran dokter dan dibawah pengawasan medis.

5. Mengurangi Berat Badan Bermain bulutangkis secara teratur membantu orang yang kelebihan berat badan untuk mengurangi berat badan mereka dan mencapai berat badan ideal sesuai tinggi badan dan usia mereka. Efek ini disebabkan karena kelebihan kalori akan terbakar selama bermain bulutangkis yang pada gilirannya akan mencegah penumpukan lemak dalam tubuh.
Selain itu, timbunan lemak yang ada juga dimobilisasi untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan sellama bermain bulutangkis. Tapi untuk mencapai berat badan ideal, itu harus juga dikombinasikan dengan modifikasi diet.
Jumlah kalori yang terbakar selama bermain bulutangkis sebagian tergantung pada intensitas bermain. Rata-rata pemain dengan berat badan 68 kg dapat membakar kalori sekitar 272 kalori per jam. Tapi untuk sebuah kompetisi bulutangkis, pemain bisa membakar sekitar 500 kalori dalam satu jam.
Tapi pembakaran kalori dari bermain bulutangkis juga dipengaruhi oleh berat badan pemainnya. Sebagai contoh, orang dengan berat badan 90 kg bisa membakar 544 kalori dalam 1 jam bermain bulutangkis. Sedangkan orang dengan berat badan 55 kg membakar 327 kalori dengan durasi yang sama.

6. Mencegah Osteoporosis Osteoporosis adalah masalah yang merepotkan terutama pada orang tua dan wanita yang telah memasuki masa menopause. Osteoporosis dapat dicegah atau ditunda dengan secara rutin bermain bulutangkis, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Memainkan bulutangkis memicu aktivitas sel-sel yang membentuk tulang dan membantu asimilasi kalsium dalam matriks tulang.

7. Melatih Kekuatan Kaki Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa bulutangkis adalah olahraga yang dapat melatih kekuatan kaki. 15 persen dari gerakan bulutangkis adalah gerakan cepat seperti melompat, menekuk lutut, dan berlari.

8. Mencegah Kanker Manfaat tambahan bermain bulutangkis secara teratur adalah akan mengurangi resiko terkena kanker seperti kanker usus besar dan kanker payudara

Sumber :  BadmintonLovers

Kamis, 18 Oktober 2012

Profil Idola

1. MARKIS KIDO/HENDRA SETIAWAN

MARKIS KIDO
Klub : Jaya Raya Jakarta
Lahir : Jakarta, 11 Agustus 1984

Tinggi : 1,65 (5 ft 5 in)

Berat : 62 kg

Agama : Islam

Saudara : Bona Septano, Pia Zebadiah Bernadeth

Orangtua : Djumharbey Anwar (alm)/Yul Asteria Zakaria

Istri : Richa Sari Pawestri (menikah tgl 10 Juli 2011)

Anak : Queensha Olympia Richardo (lahir tgl 23 April 2012)


HENDRA SETIAWAN

Lahir : Pemalang, Jawa Tengah, 25 Agustus 1984

Tinggi : 1,81 m (5 ft 11 in)

Berat : 72 kg

Agama : Kristen

Orangtua : Ferry Yugianto/Kartika Christyaningrum

Istri : Sandiani Arief (menikah tgl 9 Oktober 2011)
KARIR
2007 merupakan tahun besar bagi Markis Kido/Hendra Setiawan. Mereka menjadi Juara Dunia setelah mengalahkan JJS/LYD 21-19; 21;19 di Kuala Lumpur, MAS. Mereka Juga memenangkan China Super Series setelah mengalahkan Guo Zhendong/Xie ZhongBo. Pada bulan Juli mereka menjadi RunnerUp di China Masters Super Series setelah dikalahkan Cai Yun/Fu Haifeng 15-21; 16-21. Pada bulan September mereka memenangkan Chinese Taipei Grand Prix atas pasangan Denmark, Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Pada bulan Desember mereka memenangkan Hongkong Open Super Series setelah mengalahkan Chandra Wijaya/Tony Gunawan 21-12; 18-21, 21-13. Saat Sea Games yang berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand mereka merebut medali emas kategori beregu & perorangan. Pada nomor perorangan Kido/Hendra mengalahkan pasangan Singapore, Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya, yang merupakan kelahiran Indonesia.


Pada bulan Januari 2008, mereka memenangkan Malaysia Super Series. Hendra Setiawan/Markis Kido berhasil meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 untuk cabang bulu tangkis ganda putra. Di partai final pada tanggal 16 Agustus 2008 itu, mereka berhasil menaklukkan pasangan China Cai Yun/Fu Haifeng melalui pertarungan sengit 3 set dengan skor 12-21; 21-11; 21-16. Pada bulan September mereka memenangkan China Masters Super Series setelah di final mengalahkan pasangan China, Sun Junjie/Xu Chen. Pada bulan Oktober mereka memenangkan Denmark Super Series setelah mengalahkan pasangan China yang lain, Fu Hifeng/Shen Ye dengan straight set. Pada bulan November di Paris, mereka menambah gelar Prancis Super Series setelah mengalahkan Cai Yun/Xu Chen.
Pada bulan Januari 2009, mereka memenangkan Malaysia Super Series. Pada bulan September mereka memenangkan Jepang Super Series setelah mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama 21-19; 24-22. Pada bulan Oktober mereka memenangkan Perancis Super Series. Pada 17 Desember, mereka meraih emas Sea Games Vientiane, Laos dengan mengalahkan Koo Kean Keat/Tan Boon Heong.

Pada tahun 2010, mereka berhasil meraih medali emas pada kejuaraan Asian Games yang berlangsung di Guangzhou, China. Mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Koo Kean Keat/Tan B.Heong


PRESTASI KATEGORI PERORANGAN
2012
-Winner Australia Open
-Winner Singapore Open Super Series
-Semifinalis Djarum Indonesia Open Premier Super Series, Jakarta
2011
-Silver Medal Sea Games Jakarta, INA
-Semifinalis Victor-BWF Super Series Finals

2010
-Gold Medal Asian Games Guangzhou, CHN
-RunnerUp Victor Korea Open Super Series, Seoul
-Semifinalis Kejuaraan Dunia, Paris, PRANCIS
2009
-Winner Malaysia Open Super Series
-Winner Yonex Japan Open Super Series
-Winner French Open Super Series
-Winner Badminton Asia Championship, Suwon, KOR
-Gold Medal Sea Games Vientiane, LAOS
-RunnerUp Li-Ning China Masters Super Series
-RunnerUp Djarum Indonesia Open Super Series
-Semifinalis Wilson Swiss Open Super Series

2008
-Gold Medal Olimpiade Beijing, CHN
-Winner Proton Malaysia Open
-Winner Li-Ning China Masters Super Series

-Winner Denmark Open Super Series, Odense  
-Winner French Open Super Series, Paris
2007
-Winner Kejuaraan Dunia XIV Kuala Lumpur, MAS
-Winner Hongkong Open Super Series
-Winner China Open Super Series
-Winner Chinese Taipei Open Grand Prix
-Winner China Masters Super Series
-Gold Medal Sea Games Nakhon Ratchasima, THA
-RunnerUp Wilson Swiss Open
-RunnerUp China Masters Super Series
-RunnerUp Yonex All England Open Super Series
-Semifinalis Denmark Open
-Semifinalis Macau Open Grand Prix Gold
-Semifinalis Yonex Japan Open
-Semifinalis Aviva Singapore Open Super Series
-Semifinalis Proton Malaysia Open Super Series
2006
-Winner Satelite Jakarta
-Winner China Open
-Winner Hongkong Open
-Winner Kejuaraan Piala Dunia XIX Yiyang, CHN
-Winner Chinese Taipei Open
-RunnerUp Djarum Indonesia Open
-RunnerUp China Masters
-Semifinalis Korea Open
-Semifinalis Yonex Japan Open
-Semifinalis Proton Malaysia Open
-Bronze Medal Asian Games Doha, QATAR
2005
-Winner Badminton Asia Championship, Hyberabad, IND
-Winner Djarum Indonesia Open 
-RunnerUp Proton Malaysia Open
-Semifinalis German Open
-Semifinalis Yonex Japan Open

2004
-RunnerUp Denmark Open
-RunnerUp Djarum Indonesia Open
-RunnerUp Yonex Japan Open
-Semifinalis Yonex All England Open
2003
-RunnerUp Yonex German Open
-RunnerUp Proton Malaysia Open
-Semifinalis China Open
-Semifinalis Thailand Open


2002
-Semifinalis China Open

PRESTASI KATEGORI BEREGU :

2011 : Gold Medal Sea Games (Jakarta,INA), Semifinalis Piala Sudirman (Qingdao, CHN)
2010 : RunnerUp Piala Thomas (Kuala Lumpur, MAS), Bronze Medal Asian Games (Guangzhou, CHN)
2009 : Semifinalis Piala Sudirman (Guangzhou, CHN)
2008 : Semifinalis Piala Thomas (Jakarta, INA)
2007 : Gold Medal Sea Games (Nakhon Ratchasima, THA), RunnerUp Piala Sudirman (Glasgow, SCO)
2006 : Semifinalis Piala Thomas (Tokyo, JPN), Bronze Medal Asian Games (Doha,QATAR)
2005 : RunnerUp Piala Sudirman (Beijing, CHN)
2004 : Semifinalis Piala Thomas (Jakarta,INA)
2003 : RunnerUp Piala Sudirman (Eindhoven, NED)
 
2. DIONYSIUS HAYOM RUMBAKA


Nama Lengkap          :   Dionysius Hayom Rumbaka
Nama Panggilan
        :   Hayom 



Tempat/Tgl. Lahir    : Kulon Progo, 22 Oktober 1988




Profesi                        :   Atlet Bulu Tangkis
Pemain
                       :   Tunggal Putra ( Men Single)
Email
                          :   hayom_88_@yahoo.com
Asal Club
                   :   PB Djarum ( bergabung tahun 2005)
Pegangan Tanga
n     :   Kanan (Right)
Tinggi Badan
            :   182 cm
Hobi
                            :   Sepak Bola
Makanan Fav
            :   Pecel Lele
Film
F
av                     :   Film Action
Lagu Fav
                    :   R&B
Aktris
F
av                 :   Dewi Sandra
Atlet Fav
                    :   Taufik Hidayat




Acara Tv Fav             :   Empat Mata
Cita" Atlet
                 :   Ingin menjadi juara dunia

Cita" dulu              
 :   Sebelum jadi atlet pengen jadi TNI Angkatan Udara
mengawali karier    :   Tertarik dengan bulu tangkis saat menonton teman-teman bermain
bulutangkis
Tentang saya          :   Hidup saya hanya untuk bulutangkis

Di Balik Perjalanan Karir :
Pertandingan Paling Mengesankan : Milo Junior 2006, sukses menembus final
Pertandingan Paling Mengecewakan : Bingo Bonanza Philipine Open 2007, kalah di babak pertama dari S.Gomes
Lawan Paling Tangguh : Sony Dwi Kuncoro
Rekan Berlatih Favorit : Semua
Pertama kali menjadi wakil negara : pada Kejuaraan Dunia Junior di Korea


Hayom mulai menyukai permainan Bulu tangkis sejak kelas 3 SD. Pamannya yang melihat minat sang keponakan memasukkannya ke klub bulu tangkis Pancing Sembada di Sleman. sejak kelas 5 pindah ke klub di tasikmalaya, kemudian kelas 2 SMP,diminta orang tuanya dari klub tersebut dan dimasukkan kembali ke Pancing Sembada hingga tahun 2005. Hayom yang sering ikut turnamen bulu tangkis lokal ternyata dipantau oleh pelatih dari PB Djarum dan merekrutnya.

Hayom digadang-gadang akan menjadi pengganti Taufik Hidayat, karena karakter permainannya yang mirip dengan taufik dan memang Hayom sangat mengagumi taufik bahkan menjadikan taufik sebagai panutannya. Hayom memiliki karekter bermain menyerang dengan smashnya yang kuat dan keras, serta nettingnya yang cerdik. Bicara tenttang Idolanya Taufik Hidayat, Ia belum pernah memenangkan duel melawan taufik. 2 kali bertemu dalam turnamen bulu tangkis yang salah satunya pada grand final Axiata cup kemarin, Hayom selalu mengalami kekalahan.Taufik sendiri mengatakan bahwa permainan Hayom sudah sangat bagus hanya masalah mental. 

Jika ditanya soal skill bermain, Hayom sudah bisa dikatakan bagus dan mumpuni namun belum konsisten. Di ajang turnamen bergengsi All England 2012, pada babak 16 besar Hayom dapat mengalahkan Tunggal Jepang berperingkat 6 BWF Sho Sasaki. Padahal di ajang itu Hayom bukan pemain yang di Unggulkan. Namun sayang di babak Perempat final ia harus tunduk pada pemain
unggulan Malaysia berperingkat 1 BWF Lee Chong Wei.

Pada gelaran Axiata Cup yang baru usai 15 April ini, di Babak Quarter Final melawan Malaysia Tigers hal mengejutkan pun terjadi Hayom dapat mengalahkan salah satu Tunggal terbaik Malaysia yang juga merupakan juara All England 2003 yaitu Muhammad Hafiz Hashim secara rubber set dengan poin 16-21 , 21-18 , 21-10

Prestasi :
- Runner-Up Indonesia Open Grandpix Gold 2012
- Medali Emas PON XVIII Riau 2012 (Beregu Putra)
- Medali Perak PON XVIII Riau 2012 (Tunggal Putra)
- Semifinalis Vietnam Grand Prix 2012
- Perempat Final Indonesia Open Super Series Primer 2012
- Perempat Final All England 2012
- Runner Up Axiata Cup I tahun 2012 (Beregu)
- Medali Emas Sea Games 2011 (Beregu Putra)
- Juara Indonesia Open Grand Prix Gold 2011
- Semifinalis Piala Sudirman 2011
- Juara III Djarum Superliga Badminton Indonesia 2011 (Beregu Putra)
- Juara I India Open Grand Prix 2010 (Tunggal Putra)
- Juara I Kejurnas 2010 Antar Klub (Beregu Campuran)
- Medali Perunggu Asian Games 2010 (Beregu Putra)
- Juara II Indonesia Open Grand Prix Gold 2010
- Semifinalis Chinese Taipei Grand Prix Gold 2010
- Finalis Piala Thomas 2010
- Juara III Kejurnas 2009
- Juara II India Open Grand Prix 2009
- Juara I Indonesia International Challenge 2009
- Juara I Yonex Australian Open Grand Prix 2009
- Juara II Sirnas DKI Jakarta 2009
- Juara II Vietnam Challenge 2009
- Juara I Sirnas Kalimantan 2009
- Juara I Banuinvest International Series Romania 2009
- Semifinalis Indonesia Challenge Surabaya 2008
- Juara I Beregu Gubernur Cup Kudus 2008
- Juara I PMS Open Solo 2008
- Final Milo Junior 20
06